Mukjizat Nabi Musa dan Nabi Ibrahim





1. Mukjizat Nabi Musa as.
         
      Nabi Musa as. Hidup pada masa Raja Fir’aun yang zalim dan memerintahkan rakyatnya untuk menyembah dia sebagai tuhan. Nabi musa as. melawan Raja Fir’aun dan dibekali oleh Allah swt. dengan tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan dapat membelah lautan. Nabi Musa as. juga dapat mengeluarkan cahaya yang terang dari kedua tangannya. Kedua mukjizat tersebut diperoleh ketika beliau berada dilembah  bernama  Tuwa atau sering disebut Bukit Tursina.

         Dakwah yang dilakukan Nabi Musa as. mendapat tantangan keras dari Raja Fir’aun. Pada saat itu masyarakat sedang gemar melakukan sihir, oleh karenanya Fir’aun menantang Nabi Musa as. untuk beradu sihir. Nani Musa menyanggupi tantangan tersebut dan datang pada hari yang telah ditentukan. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa brupa kekuatan yang bisa menandingi dan merendahkan sihir-sihir para ahli sihir yang aling senior. Ketika para ahli sihir melihat mukjizat pada Nabi Musa as. , mereka pun tersungkur bersujud dan menyatakan bahwa kekuatan sihir mereka kalah dengan apa yang dimiliki Nabi Musa. Mereka pun beriman kepada Allah SWT. demi melihat srndiri mukjizat itu .

2.    Mukjizat Nabi Ibrahim as.

          Nabi Ibrahim as. hidup pada zaman Raja Namruz. Raja Namruz adalah Raja yang zalim dan menyuruh akyatnya untuk menyembah berhala. Nabi Ibrahim as. tidak tertarik dengan berhala-berhala yang Raja Namruz sembah, beliau menantang keras penyembahan berhala. Nabi Ibrahim as. mendapat ancaman dari Raja Namruz dan ayahnya sendiri yang berprofesi sebagai embuat berhala. Raja Namruz memerintahkan untuk membakar Nabi Ibrahim as. karena tidak mau menyembah berhala dan menghancurkan berhala-berhala sesembahan Raja Namruz . Dikumpukan dalam kayu bakar dan dimasukan dalam lubang yang dalam. ketika api sudah berkobar maka Nabi Ibrahim as. dilemparkan dalam api tersebut .

        Ketika Nabi Ibrahim as. dilemparkan ke dalam bara api, beliau berdo’a kepada Allah swt. yang Artinya :

“ Ya Allah Engkau Esa dilangit dan aku sendirian dibumi. Tidak seoarangpun yag taat kepada-Mu selain aku. Bagiku Allah sebaik-baik tempat berserah diri.”

      Setelah Nabi Ibrahim as. dilemparkan ke dalam api yang berkobar, Raja Namruzdan rakyat lainnya merasa senang dan mereka yakin bahwa Nabi Ibrahim as. akan mati haggus terbakar. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah al-Anbiya’ ayat 69, yang artinya sebagai berikut .

“Kami berfirman : “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.

     Dengan seizin Allah Swt. api yang berkobar tidak dapat membakar tubuh Nabi Ibrahim as. Bahkan Nabi Ibrahim as. tidak merasakan panas dalam dirinya. semua orang yang menyaksikan peeristiwa tersebut tercengang termasuk Raja Namruz. Ketika api telah padam, terlihat Nabi Ibrahim as. sedang sembahyang dan berdo’a kepada Allah Swt. Dengan adanya peristiwa tersebut akhirnya Raja Namruz memerintahkan untuk menghentikan pembakaran tersebut dan membebaskan Nabi Ibrahim as.





Comments

Popular posts from this blog

Qada dan Qadar menurut Qadariyah,Mu'tazilah,Jabariyah dan Ahlussunah wal Jamaah

MAKALAH ISTIMDAD DALAM USHUL FIQIH

Peradaban Dunia Sebelum Islam